Pages

Banner 468 x 60px

Blog ini berisi semua konten yang bermanfaat buat kalian semua. Terimakasih sudah berkunjung lain kali mampir lagi ya.
 

Wednesday, September 9, 2015

KEDATANGAN BANGSA BELANDA DAN TUJUANNYA KE INDONESIA

0 komentar

KEDATANGAN BANGSA BELANDA DAN TUJUANNYA KE INDONESIA


A.  Pada tahun 1595,dengan armada yang terdiri atas empat kapal dagang berangkat ke Indonesia di bawah pimpinan Cornelis de houtman.Pada tahun 1596,rombongan tiba di banten dan disambut baik oleh penguasa banten. Mula-mula mereka ingin bersahabat dan melakuan perjanjian dagang dengan banten. Namun, sebenarnya mereka mempunyai maksud lain, yaitu bagaimana caranya mendapatkan rempah-rempah. Sebaliknya bagi banten, kedatangan orang-orang Belanda tentu akan membawa keberuntungan perekonomiannya sebab pendapatan kerajaan akan bertambah dari pajak barang-barang dagang. Akan tetapi, karena terdorong keinginan untuk mendapatkan untung yang besar, orang belanda minta agar banten memberikan sejumlah besar lada di luar kemampuannya sehingga timbullah perselihan di antara mereka. Setelah terjadi perselisihan, orang-orang Belanda bersikap kasar kemudian meninggalkan pelabuhan banten. Tindakan kasar Belanda itu menyebabkan usahanya untuk mendapatkan rempah-rempah gagal sebab pelabuhan di sepanjang pesisir utara pulau jawa tertutup untuk kapal-kapal Belanda sehingga orang-orang Belanda sulit untuk berhungan dengan penguasa di Banten.

B.  Pada tahun 1598, belanda di bawah pimpinan Jacob van neck tiba di banten. Mereka di terima dengan baik oleh penguasa banten. Pada waktu itu, banten sedang mengalami kerugian akibat tindakan orang portugis. Hal ini lah yang menguntungkan orang belanda. Di samping itu, sikap Belanda sekarang lebih dapat menyesuaikan diri dengan penguasa banten sehingga terjadilah hubungan dagang yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Terlebih lagi Belanda mendapatkan keuntungan yang besar sekali dari rempah-rempah, baik dari banten maupun dari tuban, jawa timur.

C.  Kedatangan belanda di Maluku juga mendapat sambutan baik. Setiap pelabuhan yang disinggahi kapal-kapal belanda disambut baik oleh penduduk. Apalagi di ternate yang baru saja bersengketa dengan orang Spanyol dan Portugis, mereka diterima dengan ramah.
D.  Mendirikan kongsi dagang hindia timur( VOC ).Oleh karena keberhasilan pelayaran kapal belanda yang kedua ini, banyak pedagang belanda datang ke Indonesia.Sementara itu,orang Eropa lainnya juga banyak yang mengadu untung ke Indonesia.Mereka itu antara lain orang Inggris,Denmark,portugis dan prancis.Pada tahun 1605,atas nasehat Yohan Van Olden Bernevelt,bangsa belanda mendirikan VOC di Ambon dan pada tahun 1619 di pindahkan ke Batavia.
Tujuan berdirinya VOC( vereenigde Oost Indische conipagnie) atau perserikatan Dagang Hindia Timur adalah sebagai berikut:
1.    Mengatasi persaingan antar pedagang bangsa itu sendiri.
2.    Mengatasi persaingan antar pedagang belanda dengan pedagang eropa yang lain.
Hak-hak istimewa( oktroit ) VOC adalah sebagai berikut.
·      Hak monopoli.
·      Hak untuk membuat uang.
·      Hak untuk mendirikan benteng.
·      Hak untuk melaksanakan perjanjian dengan kerajaan yang ada di Indonesia.
·      Hak untuk membentuk tentara.
Benteng-benteng yang didirikan VOC dalah sebagai berikut:
1.    Di banten disebut benteng kota intan( fort peelwijk )
2.    Di ambon disebut benteng Victoria.
3.    Di makasar disebut benteng Rotterdam.
4.    Di ternate disebut benteng orange.
5.    Di banda disebut benteng Nassao.
VOC mengangkat seorang pemimpin dengan pangkat gubenur jenderal untuk mempelancar gerakannya.Gubenur Jenderal pertama ialah Pieter Both,yang berkedudukan di ambon.semula hubungan dagang antara VOC dan penduduk serta raja-raja di Indonesia berlangsung baik,tetapi kemudian berubah menjadi permusuhan.Tujuan VOC yang semula untuk mengatasi persaingan antar pedagang belanda dengan pedagang Eropa berubah menjadi tujuan yang sangat merugikan bangsa Indonesia.hal ini disebabkan belanda ingin menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia,pelabuhan-pelabuhan penting dan melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Belanda melaksanakan politik memecah belah( devide et impera ) dan adu domba antar keluarga dalam satu kerajaan.Akhirnya satu persatu kerajaan-kerajaan di Indonesia jatuh dalam kekuasaan VOC.Selain itu,kerajaan-kerajaan tersebut juga memiliki pelabuhan-pelabuhan penting lagi serta beberapa bagian wilayah yang strategis dan subur jatuh ketangan VOC (kompeni belanda).
Bangsa Indonesia mengalami menderita kerugian yang besar karena belanda melaksanakan sistem monopoli di tempat-tempat yang dikuasainya.Pelaksanaan monopoli di kepulauan Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah,VOC melaksanakan monopoli terutama di Maluku.Dalam usaha melaksanakan monopoli tersebut,VOC menetapkan beberapa peraturan sebagai berikut:
1.    Rakyat Maluku di larang menjual rempah-rempah selain kepada VOC.
2.    Jumlah tanaman rempah-rempah di tetapkan oleh VOC.
3.    Tempat penanaman rempah-rempah juga ditetapkan oleh VOC.
Untuk melaksanakan peraturan tersebut maka pada tahun 1649,penguasa belanda mulai melaksanakan pelayaran hongi( hoiigi tochten ),yaitu pelayaran keliling untuk mengawasi pedagang gelap( penyelundup ) rempah-rempah di Maluku. Pelayaran hongi mengunakan armada perahu kecil atau kora-korayang didayung oleh para petugasnya dengan tujuan sebagai berikut:
a)    Membinasakan tanaman pala dan cengkeh milik rakyat yang tidak menaati peraturan.
b)   Menangkap penduduk yang berusaha menjual rempah-rempah kepada orang lain(selain penguasa belanda)


Masuknya belanda ke Indonesia
Masuknya Belanda ke Indonesia
Masuknya Belanda ke Indonesia dimulai pada tahun 1595 pada saat Cornelis de Houtman memimpin armada yang terdiri dari  4 buah kapal menuju Nusantara.  Pelayaran tersebut menempuh rute Belanda – Pantai Barat Afrika – Tanjung Harapan – Samudra Hindia – Selat Sunda – Banten.  Pada tanggal 6 Juni 1596 armada kapal tersebut sampai di Sumatera dan pada tanggal 22 Juni mendarat di pelabuhan Banten.
Pada tahun 1958 kembali armada Belanda masuk ke Nusantara dipimpin oleh Yacob Van Neck dan Warmijk dan mendarat di Maluku.
Awalnya tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah.





















Armada pelayaran Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman

Kapal-Kapal Cornelis de Houtman

Cornelis de Houtman (1565- 1599)
V O C (Verenigde Oostindische Compagnie/Persekutuan Dagang Hindia Timur)
Indonesia pada abad ke-17 dan 18 tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (Verenigde Oostindische Compagnieatau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara.   Tujuan lainnya adalah :
Menghindari persaingan dagang diantara pedagang Belanda
Memperkuat persatuan untuk menghadapi persaingan dengan pedagang Eropa lainnya.
Membantu perekonomian Belanda yang saat itu sedang perang dengan Spanyol.




Logo  V O C (Verenigde Oostindische Compagnie/ Persekutuan Dagang Hindia Timur)
yarikat Hindia Timur Belanda




Pemerintah Belanda memberikan hak khusus kepada VOC (hak octrool) yang berisi :
Hak mencetak uang sendiri
Hak mendirikan benteng dan membentuk tentara sendiri
Hak mengadakan perundingan dengan para raja di Nusantara
Hak mengangkat Gubernur Jendral
Hak Monopoli
Pada tahun 1609 VOC membuka kantor dagang di Sulawesi Selatan namun niat tersebut dihalangi oleh raja Gowa.  Raja Gowa tersebut melakukan kerjasama dengan pedagang-pedagang Inggris, Prancis, Denmark, Spanyol dan Portugis.
Pada tahun 1610  Ambon dijadikan pusat VOC, dipimpin seorang-gubernur jendral. Tetapi selama 3 orang gubernur-jendral, Ambon tidak begitu memuaskan untuk dijadikan markas besar karena jauh dari jalur-jalur utama perdagangan Asia.
Pada bulan Mei 1619  Jan Pieterszoon Coen, seorang Belanda, melakukan pelayaran ke Banten dengan 17 kapal.  Pada tanggal 30 Mei 1619  Jan Pieterszoon Coen melakukan penyerangan terhadap Banten dan berhasil  memukul mundur tentara Banten. Kemudian Jan Pieterszoon Coen membangun Batavia sebagai pusat militer dan administrasi yang relatif aman bagi pergudangan dan pertukaran barang-barang, karena dari Batavia mudah mencapai jalur-jalur perdagangan ke Indonesia bagian timur, timur jauh, dari Eropa.
Pada tahun1619  Jan Pieterszoon Coen ditunjuk menjadi gubernur-jendral VOC. Dia menggunakan kekerasan, untuk memperkokoh kekuasaannya dia menghancurkan semua yang merintangi. Dan menjadikan Batavia sebagai tempat bertemunya kapal-kapal dagang VOC.






Kota Batavia Lama

Jan Pieterszoon Coen




Pada masa kekuasaannya VOC banyak melakukan penyelewengan, kerusuhan dan kekejaman terhadap rakyat antara lain :
Tahun 1620 dalam rangka mengatasi masalah penyeludupan di Maluku, VOC melakukan pembuangan, pengusiran bahkan pembantaian seluruh penduduk pulau Banda dan berusaha menggantikannya dengan orang-orang Belanda pendatang dan mempekerjakan tenaga kerja kaum budak.
Tahun 1660 armada VOC yang terdiri dari 30 kapal menyerang Gowa, menghancurkan kapal-kapal Portugis. Pada bulanAgustus – Desember 1660 Sultan Hasanuddin, raja Gowa dipaksa menerima persetujuan perdamaian dengan VOC, namun persetujuan ini tidak berhasil mengakhiri permusuhan.  Tanggal 18 November 1667 – Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya, akan tetapi Sultan Hasanuddin kembali mengobarkan pertempuran.  Bulan April 1668 dan Juni 1669 – VOC melakukan serangan besar-besaran terhadap Goa dan setelah pertempuran ini perjanjian Bongaya benar-benar dilakukan. Tahun 1669 kondisi Nusantara bagian timur bertambah kacau, kehidupan ekonomi dan administrasitidak terkendalikan lagi.
VOC melakukan pelayaran hongi yaitu pelayaran yang bertujuan menghukum penduduk yang menjual rempah-rempah ke pihak lain.  Rakyat melakukan perlawanan.  Salah satunya adalah kerajaan Banten pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa yang memiliki  armada yang dibangun menurut model Eropa.   Akibat pemberontakan-pemberontakan ini VOC mengalami kesulitan dan kekurangan dana.  Ditambah pula terjadi korupsi dan penyelewengan di tubuh VOC, sehingga akhirnya VOC mengalami kebangkrutan dan pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan.



Kapal-kapal VOC
Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1801 – 1811)
Setelah VOC dibubarkan wilayah Nusantara diserahkan kepada Belanda.  Kerajaan Belanda menugaskan Herman Willem Daendels sebagai gubernur jendral di Nusantara.  Istana Daendels berkedudukan di Buitenzorg (Bogor).  Usaha yang dilakukan Daendels adalah mempertahankan pulau Jawa dari ancaman Inggris.
Langkah-langkah yang ditempuh Daendels antara lain :
Melatih bangsa Indonesia menjadi tentara
Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya
Membangun benteng-benteng pertahanan
Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujungkulon (Banten)
Membangun jalan raya Anyer – Panarukan sepanjang 1000 km





































Istana Daendels di Bogor

Tugu Jalan Anyer-Panarukan
Salah satu program Daendels adalah keja paksa tanpa upah yang disebut rodi.  Kerja paksa ini dilakukan untuk kepentingan penjajah dengan tujuan untuk mengusai rakyat di pulau Jawa.  Bentuk kerja paksa tersebut yaitu :
Memaksa rakyat untuk membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km.
Membangun pelabuhan, benteng pertahanan, dan gedung-gedung pemerintahan Belanda.
Dalam kerja paksa ini rakyat diharuskan membawa bekal sendiri, sementara Belanda tidak memberikan upah maupun makanan dan minuman.  Akibatnya rakyat menderita kelaparan dan terserang penyakit hingga meninggal dunia.
Untuk mengatasi kebutuhan dana, Daendels melakukan beberapa hal yaitu :
Rakyat diharuskan menyerahkan hasil bumi sebagai kewajiban membayar pajak.
Rakyat menjual hasil bumi kepada Belanda dengan harga yang sudah ditetapkan.
Rakyat di Jawa Barat diwajibkan menanam kopi untuk pemerintah Belanda
Menjual tanah negara kepada pihak asing.
Peraturan-peraturan ini tentu saja menyengsarakan rakyat.
Bulan Mei 1881, Daendels digantikan oleh Jan Willem Janssens. Daendels kemudian bekerja di bawah Napoleon dalam peperangannya yang gagal di Moskwa.
Masa Pemerintahan Sir Thomas Stamford Raffles (1811 –  1814)
Pada tanggal 11 September 1811 Belanda menyerahkan daerah jajahannya kepada Inggris. Pemimpin pasukan Inggris di Indonesia adalah Gubernur Jendral Sir Thomas Stamford Raffles.
Raffles berusaha menunjukkan perhatiannya terhadap kesejahteraan penduduk asli sebagai tanggung jawab pemerintah. Selain itu tindakan kebijaksanaan Raffles yang terkenal di Indonesia adalah memasukkan sistem landrente (pajak tanah) yang selanjutnya meletakkan dasar bagi perkembangan perekonomian, Raffles juga mengenalkan sistem uang dan penekanan desa sebagai pusat administrasi.
Raffles juga dikenal sebagai seorang yang memperhatikan ilmu pengetahuan khususnya di bidang tumbuh-tumbuhan.  Untuk menghargai jasa Raffles, namanya diabagikan sebagai nama sebuah bunga yaitu Rafflesia Arnoldi.
Kedatangan Belanda ke Indonesia
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgii2uJRkqKzDVLFVWkNrw_pVHrzNpDUwWZ_rP-_62_pow1LGGucCibflsjdeTyjU3mvodPy8mtErONrI3kwYuQCaP18lB9aNDOUExfuOR3hnhoa5cUsKt_LSabCXbLb6jZxYWTB_Cr0jE/s200/voc-heading.jpg
A. Latar Belakang
Belanda datang ke Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah sebagai berikut:
· Pada mulanya pedagang-pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon.Pada waktu itu Belanda masih dalam penjajahan Spanyol,kemudian terjadilah perang 80 tahun,dan berhasil melepaskan Belanda terhadap Spanyol,serta menjadikan William Van Oranye sebagai pahlawan kemerdekaan Belanda.
· Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta,ia berhasil mempersatukan Spanyol dan Portugis ,Akibatnya Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang dikuasai Spanyol,hal itulah yang mendorong Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera untuk mendapatkan daerah asal rempah-rempah
· Adanya petunjuk jalan ke Indonesia dari JAN HUYGEN VAN LINSCOTEN,mantan pelaut Belanda yang berkerja pada portugis dan pernah keIndonesia.
B. Perjalanan Belanda ke Indonesia
Pada tahun 1595 Linscoten berhasil menemukan tempat-tempat di P.Jawa yang bebas dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan rempah-rempah untuk diperdagangkan,Peta yang dibuat olehLinscoten diberi nama Interatio yang artinya keadaan didalam atau situasi di Indonesia.
Kemudian, berangkatlah 4 buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de houtman pleter de kalzer menuju Indonesia melalui lautan atlantik. Mereka menyusuri pantai barat afrika dan sanapal di tanjung harapan. Dari tanjung harapan, mereka mengarungi lautan hindia dan kemudian masuk ke Indonesia melalui selat sunda. Mereka menghindari jalur selat malaka karena portugis menguasai malaka. Tibalah mereka di pelabuhan banten. Banten,dan pada mulanya kedatangan mereka mendapat sambutan baik dari masyarakat Banten. Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukan perdagangan dan dapat membantu usaha penyerangan ke Palembang yang dipimpin oleh raja Maulana Muhammad,akan tetapi sikap De Houtman semakin kaku dalam perdagangan (hanya mau membeli rempah-rempah pada musim panen dan membeli melalui pejabat atau cina perantara,akhirnya Ia ditangkap dan dibebaskan setelah membayar uang tebusan kemudian meninggalkan Banten). Walaupun demikian de Houtman disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat Belanda,ia dianggap sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan laut ke Nusantara.
Pada tanggal 28 November 1598 pelayaran baru Belanda dipimpin oleh Jacob van Neck danWybrect van Waerwyck dengan 8 buah kapal tiba di Banten.Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan Belanda diterima dengan baik. Karena sikap Van Neck yang sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para pembesar Banten ,maka 3 buah kapalnya yang penuh muatan rempah-rempah berhasil dikirim ke Belanda dan 5 buah kapal yang lainnya menuju Maluku. Di Maluku ,Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Maluku karena dianggap sebagai musuh Portugis yang sedang bermusuhan dengan rakyat Maluku.
C. Berdirinya VOC (Vereenigde Oost Compagnie)
Keberhasilan ekspedisi-ekspedisi Belanda dalam mengadakan perdagangan rempah-rempah mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang lainnya untuk berdagang ke Nusantara.Diantara mereka terjadi persaingan.Disamping itu mereka harus harus menghadapi persaingan dengan Portugis,Spanyol dan Inggris.Akibatnya mereka saling menderita kerugian,lebih lebih dengan sering terjadinya perampokan perampokan oleh bajak laut.
Atas prakarsa dari 2 orang tokoh Belanda yaitu Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberinama VOC (Verenigde Oost Indesche Compagnie ) atau ‘Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur’, pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Witter .
Selain untuk menjaga persaingan dengan Bangsa lain yang mencoba masuk ke Indonesia, VOC didirikan untuk tujuan lain, yaitu:
· Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal.
· Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan,baik dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
· Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol.
Dengan berdirinya VOC maka pemerintah Belanda pun memberikan hak-hak istimewa bagi VOC, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan hak-kak itu adalah:
· Memonopoli perdagangan
· Mencetak dan mengedarkan uang
· Mengangkat dan memperhentikan pegawai
· Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
· Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
· Mendirikan benteng
· Menyatakan perang dan damai
· Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.
D. Reaksi Rakyat Terhadap Monopoli Perdagangan Bangsa Belanda di Indonesia.
Kerajaan mataram mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan sultan agung (1613-1645) yang bercita-cita merebut batavia (jayakarta dan sunda kelapa )dan mengusir orang –orang belanda dari bimi indonesia. Untuk mencapai tujuannya sultan agung melakukan 2 kali serangan besar –besaran terhadap kantor dagang VOC.
Serangan pertama yang di lakukan mataram terjadi pada tahun 1628. yang di tunjukan di kantor dagang di jepara. Namun ,usaha serangan ini di ketahui oleh Jan Pieter ZoonCoen,Gubenur VOC yang ditempatkan di batavia . pasukan ke2 langsung di kirim di bawah pimpinan tumenggung suro agul-agul yang di bantu oleh kyai Dipati mandurejo.

1. Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara.

Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.


2. Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin  pelayaran mencari daerah asal rempah- rempah ke arah Timur  mengambil jalur seperti yang ditempuh  Portugis.

Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten


3.  Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.
















0 komentar:

Post a Comment

 
ILMU BARU © 2011